Tags
Hak Asasi Manusia, indonesia, Intelijen, kEwarganegaraan, mAnajemen, militer, pEndidikan, pErtahanan
I LOVE INDONEMALAYSIA, YOU LOVE MALAYINDONESIA, WE LOVE INDONESIA (NICE WITHOUT MALAY)
I LOVE INDONEMALAYSIA, YOU LOVE MALAYINDONESIA, WE LOVE INDONESIA (NICE WITHOUT MALAY)
I LOVE INDONEMALAYSIA, YOU LOVE MALAYINDONESIA, WE LOVE INDONESIA (NICE WITHOUT MALAY)
I LOVE INDONEMALAYSIA, YOU LOVE MALAYINDONESIA, WE LOVE INDONESIA (NICE WITHOUT MALAY)
I LOVE INDONEMALAYSIA, YOU LOVE MALAYINDONESIA, WE LOVE INDONESIA (NICE WITHOUT MALAY)
Wuih… Malaysia Juga Rendahkan Pendidikan Kita
Para rektor perguruan tinggi negeri (PTN) sepakat tidak menerima mahasiswa baru asal Malaysia pada Seleksi Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN) tahun ajaran 2009 karena menilai sikap lembaga pendidikan tinggi di Malaysia merendahkan mahasiswa Indonesia. Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Herry Suhardiyanto MSc mengatakan, kesepakatan tersebut hanya untuk calon mahasiswa asal Malaysia yang akan mengikuti SMPTN saja, sedangkan melalui jalur lainnya tetap terbuka. “Penolakan PTN di Indonesia karena kami saat ini belum siap menerimanya dan para rektor tengah mengkaji kembali,” kata Herry Suhardiyanto, Jumat (12/6) malam.
Menurut dia, penolakan terhadap calon mahasiswa asal Malaysia tersebut tidak selamanya, tapi akan dievaluasi lagi untuk tahun ajaran berikutnya. Ketidaksiapan PTN di Indonesia, kata dia, antara lain karena sikap dari lembaga pendidikan tinggi di Malaysia yang dinilai merendahkan mutu pendidikan di Indonesia, khususnya Fakultas Kedokteran. Mahasiswa kedokteran Indonesia yang akan melanjutkan pendidikan di Malaysia harus diseleksi atau tes lebih dulu melalui sebuah lembaga pendidikan. “Jika seleksi atau tes dari lembaga tersebut menyatakan mahasiswa kedokteran Indonesia tidak layak, maka tidak bisa melanjutkan pendidikan di Malaysia,” katanya.
Menurut dia, karena itu para rektor PTN sepakat tidak menerima calon mahasiswa baru asal Malaysia melalui SMPTN tahun ajaran 2009, sedangkan melalui jalur lainnya tetap terbuka. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional (Dirjen Dikti Depdiknas) Fadli Jalal ketika dikonfirmasi hal ini mengatakan belum tahu karena belum menerima laporan. “Saya belum bisa memberikan pernyataan, tapi akan mengecek kabar ini ke forum rektor apakah benar argumen tersebut,” katanya. Kalau pun ada ketersinggungan dari para rektor PTN, kata dia, akan saya cek apa penyebabnya dan bagaimana persoalan sebenarnya. Informasi yang diterima, sebanyak 56 rektor PTN sepakat tidak menerima mahasiswa baru asal Malaysia pada tahun ajaran 2009.
I LOVE INDONEMALAYSIA, YOU LOVE MALAYINDONESIA, WE LOVE INDONESIA (NICE WITHOUT MALAY)
I LOVE INDONEMALAYSIA, YOU LOVE MALAYINDONESIA, WE LOVE INDONESIA (NICE WITHOUT MALAY)
I LOVE INDONEMALAYSIA, YOU LOVE MALAYINDONESIA, WE LOVE INDONESIA (NICE WITHOUT MALAY)
I LOVE INDONEMALAYSIA, YOU LOVE MALAYINDONESIA, WE LOVE INDONESIA (NICE WITHOUT MALAY)
I LOVE INDONEMALAYSIA, YOU LOVE MALAYINDONESIA, WE LOVE INDONESIA (NICE WITHOUT MALAY)
@samsul: itulah kenyataan …. susah ya, dulu mereka mengirim guru/dosen untuk belajar di Indonesia, sekarang terbalik. Mestinya nggak perlulah kita kirim kesana-sana, toh kualitas pendidikannya nggak jauh-jauh banget. Biar mereka yang kesini nggak apa-apa kita “sedot” budgetnya. Saya sudah baca itu berita FKH, susah mengomentarinya, apalagi ukuran nasionalisme dan kebanggaan bernegara dan berbangsa sulit diukur … itulah nyatanya dalam suatu bangsa, soliditas sulit diraih, lihat saja HAMAS dan FATAH dalam tekanan musuhnya terhadap rakyat Palestina yang begitu beratnya, mereka tetap saja enggan bersatu …. apalagi “tekanan’ Malaysia terhadap Indonesia seperti sekarang ini, saya yakin masih ada orang/sebagian rakyat yang merasa enteng-enteng saja, bahkan bergumam EGP ……. Oh, Indonesia kita.
LikeLike
maaf kalau keterlaluan pak, saya bingung mau cari kata apa lagi.
trus, mahasiswa2 Malingsia yang ada di fak kedokteran kita itu, dulu masuk lewat jalur apa ya pak?
kemudian, apa pendapat bapak mengenai kerjasama Indonesia – Malaysia ini?
LikeLike
@krityo: sepertinya begitu … makanya harus ada “warning” ….
LikeLike
pak, sepertinya “kran” ambalat itu membuka jalannya “air” seperti TKW yang disiksa, manohara, dsb ya pak..
LikeLike