Tags
Setelah lebih kurang satu tahun relatif tenang, kini kawasan perairan Ambalat KalimantanTimur kembali mulai ”memanas”. Aura ketegangan mulai nampak, ketika dalam dua hari dalam pekan ini (24 – 25 Mei 2009), di wilayah NKRI itu terjadi dua kali incident pengusiran kapal-kapal perang Malaysia oleh Kapal Republik Indonesia (KRI) TNI AL maupun terdeteknya helikopter Malaysian Maritime Enforcement Agency dan pesawat Beechraft Malaysia yang memasuki wilayah NKRI hingga sejauh 40 mil laut.
Mencermati perkembangan tersebut, pihak TNI AU mengerahkan satu flight pesawat intai maritim jenis Boeing 737 untuk melaksanakan patroli dan pengamatan dari udara di kawasan yang kaya kandungan minyak itu, Kamis (28/5). Tepat pukul 08.40 wita pesawat Boeing 737 yang diterbangkan oleh Mayor Pnb Beny dan copilot Lettu Pnb Agus take off dari Lanud Sultan Hasanudin, Makasar menuju Ambalat area.

Awak pesawat Boeing A-7303 sedang mengoperasikan kamera wes camp dari dalam pesawat pada Operasi Pengamanan Kawasan Ambalat, dalam rangka mendeteksi ada/tidaknya target. Tampak dalam layar monitor kamera pesawat tertangkap sebuah kapal niaga sedang melintas di Kawasan Ambalat.
Pesawat dengan tail number A-7303 yang berhome base di Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanudin ini, melaksanakan misi maritime patrol dan pengamatan terhadap kapal-kapal yang berlayar di perairan Ambalat dan sekitarnya. Sesaat di atas kawasan Ambalat, pesawat yang dilengkapi dengan peralatan camera Wes Cam yang mampu mendeteksi kapal-kapal di atas permukaan itu pun beraksi. Dari ketinggian 10.000 feet, selama kurang lebih dua puluh lima menit, pesawat Boeing A-7303 terus melaksanakan pengamatan dan pemantauan di atas Ambalat area. Selama itu, tidak ditemukan target kapal yang mencurigakan, lebih-lebih kapal-kapal perang negara tetangga seperti yang terjadi dua tiga hari lalu.
Dari pantauan kamera yang ada di pesawat Boeing 7303, hanya beberapa kapal niaga / peti kemas tampak sedang berlayar. TNI AU sendiri, dalam hal ini Koopsau II secara rutin terus melaksanakan patroli dan pengamanan di kawasan Ambalat. Dalam kalender Koopsau II, pengamanan wilayah Ambalat merupakan operasi yang dilaksanakan sepanjang tahun. Pesawat yang dilibatkan dalam operasi Ambalat meliputi pesawat Boeing 737 dan Sukhoi Su-27/30 MK. Kedua jenis pesawat ini selalu stanby on call. Sementara koordinasi dengan pihak TNI AL, dalam hal ini Koarmatim juga terus dilakukan guna mendapatkan data-data maupun informasi yang up to date seputar keamanan wilayah Ambalat. Referensi
sy siap terjun langsung di medan laga, krn sy pnh ke sana. jiwa ragaku pertaruhkan demi harga diri dan martabat negaraku……matipun sy rela disana demi membela bangsa indonesia tercinta……biar mereka tau rasanya mati diujung bambu runcingku…..rasa pedih sebagai pembalasan penghinaan kepada bangsaku yang berdaulat……
LikeLike
@pieter: nice, thanks.
LikeLike
SELAMATKAN NKRI DARI PENCURI BERBULU KAMBING!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
MAJULAH TNI INDONESIA !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
JANGAN PULANG SEBELUM NKRI AMAN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!NKRI HARGA MATI!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
KAMI PEMUDA DARI G2 SIAP MEMBANTU!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
SATU NUSA SATU BANGSA SATU NEGARA KITA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
KAMI PEDULI BANGSA JANGAN BIARKAN KITA DIINJAK2 KESEKIAN KALINYA
HIDUP INDONESIA
LikeLike
@firdaus: 1. perang adalah jalan terakhir jika diplomasi politik nggak bisa dicapai kesepakatan, 2. Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan, 3. berbaikan dengan tetangga adalah kewajiban sepanjang sama-sama dan saling menghormati, 4. bagi setiap warganegara Indonesia KALAU MASIH CINTA NEGARANYA DAN MEMPUNYAI RASA KEBANGSAAN YANG NYATA, pada prinsipnya harus selalu siap maju untuk kedamaian ataupun maju untuk peperangan. I Love Indonesia Forever. Sekali merdeka tetap merdeka!
LikeLike
waduh bebrabe jadinya kalo terjadi peperangan antara dua negara tetangga ini… saya rasa kita perlu berpikir jernih mengenai hal ini. ambalat adalah wilayah klaim… singkatnya malaysia menganggap itu sebagai wilayah mereka berdasarkan konsesnsus peta tahun 70-an. lalu indonesia negeri yang tercinta ini menganggap wilayah itu milik kita berdasarkan wilayah laut… yang perlu di perhatikan disini ialah indonesia menganggap malaysia telah melakukan pelanggaran karena telah memasuki wilayah indonesia.. karena wilayah ini sama-sama di klaim maka malysia pun mengangganp indonesia telah melakukan pelanggaran dengan memasuki wilayah mereka… jadi yang perlu kita tekankan bukan masalah pelanggaran tapi klaim wilayah.. bagaimana caranya supaya kita menang di pengadilan internasional menyediakan berbagai macam argumentasi dan bukti kongkret bahwa wilayah itu memang milik kita. saya kira perang itu solusi akhir, saya malah takut ada pihak pihak yang ingin mengadu domba.. coba bayangkan kalau indonesia di serang oleh negara adidaya kepada siapa kita akan meminta bantuan kalau bukan tetangga… begitupun sebaliknya jika malaysia diserang oleh negara kuat… siapa lagi yang akan membantu kalau bukan kita sebagai tetangga.??
LikeLike
pantang pulang sebelum aman!!!!!!!!!!!!!
LikeLike
MAJU TERUS TNI NKRI HARGA MATI!!!!!!!!!!!!!!1
LikeLike
ayo Indonesia Pertahankan wilayah kita… buktikan Indonesia adalah bangsa yang kuat dan bersatu
LikeLike
Hidup Indonesia!!
LikeLike
@Jaya: YES!!!
LikeLike
NKRI harga mati !!
LikeLike